Mengajarkan atau melatih disiplin waktu pada
anak (usia 5-12 tahun) bisa disebut mudah namun perlu ketekunan dan konsistensi
dari orangtua yang memberi contoh mengenai hal itu. Jadi, bagaimana orangtua
bisa secara efektif mengajarkan anak mengenai disiplin waktu? Salah satunya adalah
dengan mengajarkan pada anak bagaimana mengatur waktu. Ajarkan secara dini bagaimana
anak mengerti waktu.
Jika Anda ingin membuat anak bisa mengatur
waktunya sendiri maka membaca waktu adalah satu langkah awal. Keuntungan lain
dari mengenalkan angka yang tertera di dalam jam adalah anak akan lebih
bertanggung jawab dan disiplin karena sudah bisa menghitung waktu dan paham
pentingnya waktu.
Misalnya ketika anak ingin makan es krim atau
cemilan, katakan padanya dia boleh mendapatkan benda itu pada jam 4 sore.
Kemudian tunjukkan padanya angka 4 di jam dinding yang akan memberitahu dia
kapan es krim itu boleh dia dapatkan. Hal ini juga mengajarkan anak kesabaran.
Saat dia meminta hal lain, anak akan tahu bahwa aktifitas itu dilakukan dalam
waktu yang berbeda-beda.
Melatih disiplin waktu pada anak (usia 5-12
tahun) juga bisa dilakukan dengan cara mengajarkan anak menentukan prioritas.
Dengan mengajarkan prioritas ini, anak akan tahu caranya membagi waktu diantara
aktifitas berbeda. Dia akan belajar menghabiskan waktu dan cara menguranginya.
Ajarkan hal itu dengan menggunakan prinsip hadiah. Jika dia selesai mengerjakan
pekerjaan rumah lebih dulu, dia boleh menonton televisi sampai tiba waktunya
untuk tidur.
Namun jika anak ingin menonton lebih dulu,
dia hanya bisa menonton untuk beberapa saat saja. Anak akan memikirkan dua hal
berbeda. Sarakan padanya untuk menyelesaikan yang utama dulu. Jelaskan pada
anak keuntungan dari dua pilihan yang selalu ada, semoga anak bisa memahami hal ini sampai nanti dia
bisa membuat keputusan sendiri.
Yang terakhir, yang harus Anda ingat sebagai
orangtua adalah melibatkan kesenangan dalam melatih disiplin waktu pada anak (usia 5-12
tahun). Beri penjelasan padanya bahwa mengatur waktu itu menyenangkan dan dia
akan belajar mengerti keseimbangan antara tanggung jawab dan kesenangan itu
sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar